Janji Surga Bagi Ibu yang Mengalami Keguguran, Inilah Dalilnya Dan penjelasannya

Diposting pada
Loading...

Kabar kehamilan merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan dan ditunggu-tunggu oleh orang yang sudah menikah. Setiap pasangan pasti mendambakan keturunan seiring banyaknya usaha yang dilakukan agar cepat dikaruniai momongan. (foto cover: ilustrasi

Sayangnya, di beberapa kehamilan banyak terjadi halangan dan hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya keguguran.

Keguguran atau stillbirth merupakan kematian janin ketika dalam kandungan atau selama proses persalinan. Dalam ilmu fikih dikenal dengan istilah as-siqthu, yaitu meninggalnya anak selama dalam kandungan ibu sebelum waktunya lahir dan sudah jelas wujudnya. Bentuk yang gugur dari kandungan wanita menurut fikih ada beberapa macam yaitu, sperma, segumpal darah, segumpal daging dan janin mukholaq (janin yang sudah sempurna penciptaannya).

Keguguran tentunya membuat ibu dan orang tua dari calon bayi menjadi sedih, sebab bayi yang dinantikan meninggal sebelum sempat dilahirkan. Tapi, Allah Swt telah menyiapkan balasan bagi ibu yang bersabar menghadapi ujian kehilangan si buah hati dengan sebaik-baiknya ganjaran.

Berikut adalah beberapa bentuk pahala dari Allah pada orang yang mengalami keguguran.

1. Jaminan syafaat bagi kedua orang tuanya

Anak yang meninggal dalam kandungan ibunya akan menarik kedua orang tuanya dari neraka dan memasukkannya ke surga.

Dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya bayi yang meninggal dalam kandungan ibunya akan marah kepada Rabb-nya jika Ia memasukkan kedua orang tuanya ke dalam neraka. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Wahai bayi yang marah kepada Rabbnya, masukkanlah kedua orang tuamu ke dalam surga’. Maka ia menarik keduanya dengan tali pusarnya hingga masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Hibban).

2. Dibuatkan rumah di Baitul Hamdi

Salah satu pahala yang dijanjikan untuk ibu yang keguguran calon buah hatinya adalah dibuatkan rumah di surga yang bernama Baitul Hamdi (rumah pujian).

Sebagaimana hadis nabi Muhammad saw yang diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari, bahwasannya Rasulullah saw bersabda:

Apabila meninggal anak dari seorang hamba, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Kamu telah mencabut (nyawa) hamba-Ku?” Para malaikat menjawab: “Ya” Kemudian Allah berfirman, “Kamu telah mencabut (nyawa) buah hatinya?” Para malaikat menjawab: “Ya” Maka allah berfirman, “Apa yang dikatakan hamba-Ku?”. Para malaikat menjawab: “Ia memuji-Mu dan bersabar mengharapkan pahala-Mu”. Lalu Allah berfirman: “Bangunkanlah rumah di surga untuk hamba-Ku, dan berilah nama bait al-Hamdi.”(HR. Tirmidzi).

3. Menghalangi kedua orang tua dari siksaan neraka

Anak yang meninggal akan menghalangi kedua orang tuanya dari siksaan api neraka sebagaimana hadis riwayat Ibn Majah:

Dari Abdullah radhiyallahuanhu berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa ditinggal mati tiga anak laki-laki yang belum balig, maka mereka akan menjadi benteng penghalang baginya dari siksa neraka.” Abu Dzar berkata, “Aku telah kehilangan dua orang anak.” Rasulullah bersabda, “Dan dua anak.” Ubay bin Ka’ab, ahli Al-Qur’an berkata, “Aku telah kehilangan satu anak.” Rasulullah bersabda, “Dan satu anak.”

4. Anak akan diasuh oleh nabi Ibrahim di Raudhah

Dalam perjalanan Isra Mikraj, Nabi Muhammad saw melihat anak kecil bersama nabi Ibrahim di Raudhah. Di sebuah kebun yang indah Nabi saw melihat banyak sekali anak-anak kecil yang diasuh oleh nabi Ibrahim as. Ditututrkan Rasul saw:

“Lalu kami mendatangi sebuah kebun yang secara merata berisi warna musim semi, di antara dua tepi kebun terdapat seseorang yang jangkung, yang nyaris aku belum pernah melihat manusia yang kepalanya memanjang di langit seperti itu, dan di sekitar orang itu terdapat banyak anak-anak kecil yang pernah aku lihat. Saya bertanya, ‘Apa ini sebenarnya, mereka ini siapa?’ Adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia adalah Ibrahim ‘alaihissalam, adapun anak-anak di sekitarnya adalah bayi yang mati di atas fitrah.”

Lantas sebagian sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, juga anak orang-orang musyrik?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Juga anak-anak orang-orang musyrik!” (HR. Bukhari)

Sumber: akurat

Loading...