Wahai Istri, Sem arah Apa pun Jangan Sampai Kamu Menga takan 3 Kalimat Ini Pada Suamimu

Diposting pada
Loading...

Yang namanya wanita biasanya sangat sensitif dan mudah ngambek begitu terjadi sesuatu yang tidak disenangi. (foto cover: ilustrasi, sumber)

Akan tetapi wahai muslimah, wahai para istri shalihah, se-ngambek apapun dirimu, jangan sampai mengucapkan hal-hal ini pada suami, karena bisa menjadikan diri kita termasuk istri yang kufur terhadap suami:

1. “Kamu Tak Pernah Berbuat Baik Padaku Sama Sekali”

Benarkah pernyataan ini? Padahal mungkin suami kita sudah pontang-panting bekerja mencari nafkah untuk istri dan anak, hanya karena satu kesalahan yang tidak kita sukai, pantaskah jika kita menyebutkan kalimat tersebut?

2. “Apa Sih Bagusnya Kamu? Nggak Ada!”

Seburuk-buruknya manusia pasti punya kebaikan, pasti ada hal yang bagus dari dirinya, maka jangan sampai kita mengucapkan hal seperti ini.

3. “Aku Tak Pernah Bahagia Bersamamu”

Faktanya, bahagia atau tidaknya diri kita bukanlah tergantung orang lain, melainkan tergantung keputusan kita sendiri. Maka tak patut kita mengucapkan hal ini pada suami, karena bisa menyakiti perasaan suami.

Tahukah bahwa Rasulullah menyatakan banyak wanita masuk neraka karena perkataan-perkataan sejenis itu?

“ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.

Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?”

Baginda s.a.w menjawab : “Karena kekufuran mereka.”

Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

Oleh sebab itu, semoga tulisan singkat ini menjadi pengingat para istri agar tidak sembarangan dalam mengucap sesuatu pada suaminya sekalipun ngambek.

Wallaahualam. Sumber: ummi-online.com

Adab Suami saat Menghadapi Istri yang Sedang Marah

Menanggapi kemarahan sang istri tersebut, seorang suami seharusnya tak ikut terpancing emosinya. Sebab hanya akan memperkeruh suasana.

Lalu apa yang harus dilakukan suami saat istrinya marah?

1. Suami harus bersikap sabar

Saat istri marah maka suami harus tetap bersikap sabar. Sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Ummar bin Khattab. Suatu ketika, seorang lelaki pernah menuju rumah Sayyidina Umar RA untuk mengadukan perilaku istrinya yang sering marah. Sampai di sana, istri Umar RA juga sedang marah dan beliau pun hanya diam.

Lalu Umar RA pun berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya, karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya. Di samping itu, hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram—sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatan istriku.”

Umar RA mencontohkan adab suami saat menghadapi kemarahan istrinya. Yakni bersikap sabar dalam menghadapi istri yang marah dengan tidak membalasnya dengan ucapan apapun dan tidak melakukan tindakan kasar.

Sayyidina Umar justru mengamalkan kesabaran dengan sempurna, yakni menahan diri untuk tidak terjebak emosi dengan diam. Beliau hanya mendengarkan sang istri dan berusaha mengingat-ingat kebaikan sang istri.

2. Memaafkan kesalahan istri

Suami sebaiknya memaafkan kesalahan istri. Meneladani kisah Umar RA, beliau memiliki hati yang luas sehingga tidak tersinggung dan tak sakit hati terhadap sang istri. Bahkan Umar RA tidak sampai terbawa emosi berbalik memarahi istri. Dalam Islam pun dianjurkan untuk saling memaafkan sehingga kemarahan istri hendaknya dimaafkan.

Sebagaimana Allah berfirman,

“Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali ‘Imran: 159)

3. Suami bersikap adil

Hendaknya suami bersikap adil terhadap istri. Keadilan yang dicontohkan oleh Sayyidina Umar RA dalam bentuk keadilan terhadap istri adalah dengan memberikan istri hak untuk didengar. Meskipun aspirasi yang disampaikan oleh sang istri dalam bentuk kemarahan, namun hal tersebut sudah menjadi suatu bentuk keadilan bagi seorang istri.

Sebagai seorang suami, Umar RA mengerti dengan baik terkait hak-hak seorang istri. Bahkan, beliau selalu mengingat jasa-jasa istrinya, menghargai dan menghormati sang istri sehingga ia tidak melakukan perbuatan yang dilampaui batas saat sang istri sedang marah.

Seperti dilansir dari Muslim Moderat, itulah ketiga hal yang harus dilakukan oleh seorang suami apabila istri mereka sedang marah. Yaitu harus bersikap sabar, memaafkan kesalahan istri, dan juga tetap berusaha bersikap adil dengan mendengarkan keluh kesah sang istri saat marah. Dengan begitu, niscaya kemarahan istri pun akan cepat mereda. (sumber: okezone)

Loading...