5 Wanita Ini Terlahir SPESIAL. Mereka Tak Pernah Mengeluh, Dan Berhasil Meraih Mimpi.

Diposting pada
Loading...

Lahir dengan bentuk tubuh sempurna dan normal adalah keinginan semua orang. Sayangnya kita tidak bisa memilih itu semua. Begitu juga dengan wanita-wanita di bawah ini. Lahir tidak seperti kebanyakan wanita pada umumnya namun mereka tidak pernah mengeluh. Kini mereka berhasil menggapai mimpi dan menjadi orang-orang berpengaruh. Siapa saja mereka?

Lizzie Velasquez

Saat ini ia berprofesi sebagai motivator dan penulis di Amerika Serikat. Sejak kecil, ia menderita congenital disorder atau penyakit bawaan genetik yang cukup langka. Akibatnya berat badannya tidak bisa naik karena ada genetik cacat dalam tubuhnya. Bahkan ia sempat menjadi bahan bully di dunia maya. Tapi rahasia dirinya hanya satu yaitu kuat.

Nama gadis asal Texas ini Lizzie Velasquez. Umurnya 23 tahun, tapi bobotnya tak lebih dari 30 kg dengan tinggi badan 150 cm. Terlihat tak proporsional? Ya, dia lahir tanpa jaringan adiposa, sehingga tubuhnya sama sekali tidak bisa menyimpan lemak. Dia pun harus ikhlas ketika orang-orang menganggapnya perempuan terjelek di dunia.

 

Berat badan Lizzie tak akan pernah naik walaupun mengonsumsi banyak makanan berlemak. Bahkan, per hari 5000 sampai 8000 kalori dilahapnya. Berlebihan menurutmu? Tidak untuk Lizzie, karena hanya dengan cara itulah dia dapat bertahan hidup. Karena tubuhnya tak bisa menyimpan cadangan makanan, Lizzie harus makan tiap 15 menit agar memiliki cukup energi untuk beraktivitas.

Profesor Abhimanyu Garg, peneliti University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas, menduga Lizzie menderita Neonatal Progeroid Syndrome, penyakit sangat langka yang melenyapkan lemak di wajah dan tubuh, sehingga menyebabkan penuaan dini bagi penderitanya. Sejauh ini pun hanya ada tiga kasus di dunia, dan Lizzie salah satunya.

Lizzie memang memiliki kekurangan secara fisik, tapi orangtuanya selalu menanamkan kalau dirinya sama dengan anak-anak lain, punya hak yang sama pula walaupun lingkungan sekitar tak menganggap Lizzie normal. Itulah yang membuat Lizzie kuat. Dia tercatat sebagai mahasiswi di Jurusan Komunikasi Texas State University dan aktif sebagai guru sekolah minggu, juga termasuk dalam tim pemandu sorak. Lizzie bahkan merasa puas dengan keadaannya sekarang dan tak ingin mengubah takdir. Dia menerima kekurangannya dan pantang berkeluh kesah, malah berusaha hidup normal dan tetap bahagia.

Bentuk ucapan syukur sekaligus semangat Lizzie tertuang dalam sebuah buku tentang perjuangannya untuk bisa diterima di masyarakat, Be Beautiful, Be You, yang menginspirasi banyak orang. Kita tak akan pernah bisa menjadi sempurna, menurut Lizzie, karena itu yang bisa dilakukan adalah menjadi yang paling unik. Itu pula yang dirinya lakukan selama 23 tahun ini. Lizzie bahkan tak canggung berbagi pengalamannya menghadapi bullying yang menyakitkan, tapi benar-benar dialaminya.

Harnaam Kaur

Saat berusia 24 tahun, wanita keturunan India-Inggris ini mendapatkan Guinness World Records sebagai wanita termuda yang memiliki jenggot. Ia terkena sindrom di mana tubuh wanita memproduksi hormon pria sejak usia 11 tahun. Sempat direndahkan karena sindromnya, justru kini ia menjadi aktivis kemanusiaan. Kaur tumbuh tidak seperti perempuan pada umumnya. Ia lahir dengan kondisi yang disebut polycystic ovaries. Kelainan genetik amat langka ini dialami satu dari seribu kelahiran di dunia. Kondisi ini terjadi ketika hormon estrogen dan progesteron di tubuhnya tidak seimbang. Kondisi itu membuat Harnaam mempunyai kumis dan cambang yang lebat layaknya laki-laki.

Harnaam menjadi satu-satunya perempuan di kota Slough, Inggris, yang berkumis dan bercambang lebat walaupun ia telah mencukurnya dengan rutin. Bulu-bulu itu tumbuh lebih cepat dari yang dialami laki-laki sekalipun. Harnaam terpaksa menggunakan krim perontok bulu. Namun, tetap saja, kumis dan cambangnya malah makin panjang, makin lebat, dan juga makin hitam.

Segala cara telah ia coba untuk mengatasi kondisi langka itu. Bulu-bulu itu membuat Harnaam menerima bully-an dari teman-teman sekolahnya. Namun, pada akhirnya, ia memutuskan untuk merawat bulu-bulu itu. “Jika memang harus ada bulu di wajahku, biarlah. Aku hanya harus mengubah energi negatif ke energi positif,” ujarnya.

Caranya, Harnaam mencari orang-orang dari seluruh dunia yang mengalami kondisi serupa. Ia membuat akun media sosial Instagram untuk bersosialisasi. Di sana, ia rutin mengunggah foto-fotonya yang bercambang dan berkumis lebat. Respons pengguna media sosial rupanya cukup baik. Akunnya diikuti lebih dari 80.000 orang sehingga layak disebut selebgram. Ia juga kerap mendapat dukungan sehingga ia mulai mencintai dirinya sendiri. “Mencintai diri sendiri itu penting. Ada banyak orang yang lupa untuk mencintai diri sendiri,” ujarnya.

Melanie Gaydos

Wanita berusia 27 tahun menderita kelainan genetik langka, ectodermal dysplasia. Kelainan ini mempengaruhi tulang terutama pertumbuhan gigi, tulang rawan, dan pori-pori.  Karenanya ia tidak memiliki rambut dan gigi. Tapi kekurangannya itu semua tidak membuatnya menyerah. Justru menjadikannya sebuah model. Ia bahkan dinilai sangat fotogenik jika sudah di depan kamera.

Dalam kasus Gaydos, dia tidak memiliki gigi. Kondisinya kian parah karena menderita alopesia alias kebotakan yang mengakibatkan rambutnya mengalami kerontokan akut. Gaydos juga mengalami kebutaan sebagian setelah pertumbuhan bulu matanya menggores bola mata. Dengan segala keterbatasan dan perundungan dari kawan-kawannya, Gaydos tetap percaya diri. Dia menolak memakai rambut serta gigi palsu dan tampil apa adanya. ’’Saya lebih nyaman dengan diri saya apa adanya,’’ ujarnya.

Saat itu dia duduk di bangku kuliah dan ada iklan online yang mencari orang-orang unik sebagai model foto fashion. Gaydos mendaftarkan diri dan akhirnya keterusan hingga sekarang. Kini, dia menikmati pekerjaan barunya. Gaydos tampil di panggung catwalk fashion week pertamanya saat membawakan baju-baju koleksi musim gugur dan musim dingin milik Nina Athanasiou pada 2015. Perempuan kelahiran Connecticut tersebut tidak hanya menjadi model untuk fashion, tetapi juga model klip video. Dia juga bermain di beberapa film pendek.

Winnie Harlow

Wanita kelahiran 27 Juli 1994 ini merupakan seorang model dan mantan kontestan America’s Next Top Model. Yang membuat dirinya begitu spesial adalah ia memiliki sebagian kulit yang tidak berpigmen. Namun bukannya minder, justru ia sangat bangga. Kunci utama dirinya adalah percaya diri.

Winnie adalah model yang terkenal karena memiliki kulit belang: gelap dengan corak putih. Wanita cantik ini telah bercita-cita menjadi model sejak masih kecil kendati dia memiliki penyakit vitiligo. Dia terkenal setelah berhasil masuk ke sebuah ajang pencarian bakat di Amerika Serikat, America’s Next Top Model (ANTM). Wanita bernama lengkap Chantelle Brown-Young alias Winnie Harlow ini adalah keturunan Jamaika. Dia lahir pada 27 Juli 1994.

Winnie kemudian tumbuh dengan vitiligo yang tetap dia bawa. Karenanya, wanita ini kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dan ejekan yang berasal dari sekelilingnya. Panggilan ‘sapi’, ‘zebra’, dan semacamnya selalu didapatkan. Namun ejekan tersebut malah membuatnya semakin semangat bercita-cita menjadi model. Padahal model biasanya diidentikkan dengan wanita langsing, putih, dan cantik.

Winnie tinggal dengan orangtua tunggal. Dia harus hidup dengan ejekan dan hinaan. Hal ini membuat Winnie kerap bergonta-ganti sekolah. Dia akhirnya memutuskan berhenti pada usia 16 tahun. Dia juga berusaha ikhlas menerima perbedaan pada kulitnya yang tak sama dibanding orang pada umumnya. Penindasan yang ia alami pada masa remaja dahulu tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, Winnie justru semakin tegar untuk membuktikan bahwa kekurangannya tersebut adalah keunikan yang akan mengantarkannya mencapai sukses.

Madeline Stuart

Model ini berasal dari Australia. Baru berusia 20 tahun, ia sudah muncul di New York Fashion Week sebanyak dua kali. Spesialnya, sejak kecil ia menderita down sindrom. Bahkan kini dibantu sang ibu, ia memiliki kontrak modeling dengan beberapa merek terkenal. Kunci dari ia adalah menerima diri apa adanya.

Tidak ada orangtua yang ingin melihat buah hatinya sakit atau menderita. Sebab semua orangtua tentu mendambakan anak yang ceria dan selalu sehat. Namun takdir tentu tidak bisa dilawan. Hal inilah yang dirasakan oleh Rosanne, salah seorang Ibu dari pengidap down syndrome di Australia.

Awalnya tentu Rosanne merasa sedih dengan kondisi putrinya yang mengidap down syndrome. Tetapi nyatanya semangat sang putri untuk hidup seperti orang normal justru memberikan kekuatan bagi Rosanne. Kini Madeline Stuart sukses menjadi model wanita pengidap down syndrome pertama di dunia.

Madeline awalnya hanya seorang gadis kecil biasa yang memiliki impian untuk menjadi seorang model. Ia tinggal di Brisbane dan sama sekali tidak dikenal orang. Rosanne, sang Ibu bahkan sering mendapat cibiran dan rasa iba dari orang-orang karena memiliki putri yang mengidap down syndrome. Maklum saja, down syndrome dan kelebihan berat badan yang dialami Madeline memang membuat penampilannya tampak kurang menarik.

Semua hal-hal menyedihkan itu mulai berubah ketika Madeline menjalani pola hidup sehat. Madeline memilih olahraga renang, menari, senam dan cheerleader sebagai langkah untuk hidup sehat. Berkat ketekunannya, berat badannya pun turun drastis sebanyak 18 kg. Penampilan gadis yang akrab disapa dengan panggilan Maddy ini pun menjadi lebih menarik.

 

 

 

Sumber: jabar.tribunnews.com

Loading...